Building team ketika posisi anggota terpisah oleh jarak memiliki tantangan yang berbeda. Ketika anggota hanya terpisah oleh bilik penyekat layaknya di kantor interaksi bisa terjadi kapanpun, pada saat bosan mengerjakan deadline, saat istirahat makan siang, saling sapa di lorong atau lift, dll. Sedangkan ketika posisi anggota terpisahkan jarak interaksi-intraksi tersebut jelas tidak ada. Sehingga membangun tim yang terpisahkan oleh jarak dan juga waktu akan memiliki tantangan tersendiri.
Banyak jalan menuju Roma, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap mendapatkan tim yang solid meski jarak dan waktu memisahkan. Berikut rinciannya:
- Miliki misi bersama
Misi yang menarik akan meningkatkan motivasi kerja meskipun mereka para anggota tidak diawasi secara langsung dalam menyelesaikan semua tanggung jawabnya. Di awal terbentuknya tim perlu dibuat atau disetujui misi yang akan menjadi ruh dalam bekerja. Tim tanpa visi seperti perahu di laut tanpa arah, seringkali motivasi anggota turun bukan karena beratnya tantangan namun tidak adanya misi yang jelas. Dari misi tim pemimpin bisa mengevaluasi capaian tiap aggota, demikian pula sebaliknya.
- Rekrut anggota yang berkarakter sesuai
Merekrut anggota yang telah memiliki karater sesuai cara kerja pemimpin atau nilai dan budaya yang ada di organisasi cukup efektif untuk menminimalisasi konflik-konflik yang tidak perlu di masa mendatang. Yang perlu diperhatikan dari calon anggota yang nantinya diajak bergabung adalah bagaimana disiplin dirinya, etika kerjanya, dan motivasinya, sehingga meskipun bekerja secara remote mereka tetap akan mampu memberikan peforma terbaik.
- Beri ruang untuk sharing pengetahuan
Alokasikan waktu khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan skill para anggota. Pemateri bisa dari para anggota sendiri atau mendatangkan dari luar. Dari program tersebut diharapkan anggota merasa mendapat benefit lebih, selain gaji, ketika bekerja dalam tim. Selain itu pastinya performa tim juga akan meningkat seiring bertambahnya kompetensi anggota.
- Berikan feedback
Secara berkala berikan feedback kepada anggota, baik itu segi produktivitas, etika kerja, disipin, dll. Memberikan feedback sama dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk terus mengembangkan diri. Anggota juga akan lebih merasa terapresiasi dengan feedback tersebut, mereka dapat merasakan bahwa ternyata atasan memberikan perhatian pada mereka.
- Akui kemenangan di depan publik
Ketika ada satu anggota yang mampu memberikan performa terbaik atau mampu menyelesaikan pemasalahan tertentu, berikan apresiasi di depan publik. Semisal saja ketika rapat daring bersama semua anggota, menyebut namanya pada momen tersebut akan meningkatkan motivasi daripada sekedar memberikan selamat secara personal.
Referensi: Inc.com
Leave a Reply